V. OKSIGEN (O2) DAN KARBONDIOKSIDA (CO2)
5.1 OKSIGEN (O2)
- Sebagai gas yang penting dalam kimia dan biokimia.
- Secara kontinyu dikonsumsi oleh hewan dan tumbuhan, serta diserap untuk proses dekomposisi bahan organik.
- Diproduksi oleh tumbuhan melalui fotosintesis jika cahaya dan nutrien cukup.
Air yang sangat dingin mengandung kurang dari 5 % oksigen, akan menurun jika suhu air bertambah dan akan berkurang jika dimanfaatkan untuk respirasi dan dekomposisi kimia didalam air. Perairan dengan kadar O2 tinggi, akan menyebabkan keragaman organisme juga tinggi. Jika O2 menurun, hanya organisme yang toleran saja yang dapat hidup di tempat tersebut.
Variasi harian O2 danau oligotroph biasanya rendah, sebaliknya danau eutroph (subur) tinggi. Kadar oksigen diperairan yang eutroph pada siang hari akan tinggi karena banyaknya fitoplankton dan tumbuhan yang berfotosintesis. Sebaliknya pada malam hari semua organisme yang ada didalam air termasuk fitoplankton akan memanfaatkan oksigen yang ada didalam air untuk respirasi. Hal inilah yang menyebabkan fluktuasi kadar oksigen di perairan tersebut.
5.1.1 Sumber-sumber O2
- Atmosfir : difusi dan angin
- Fotosintesi Tiap liter udara mengandung 300 mg O2 atau setara dengan ± 21 %. Di dalam air dengan tekanan 1 atmosfir dan ketinggian 0 m diatas permukaan laut, dapat mengandung O2 ± 14,6 m/l dan dapat terdifusi pelan. Difusi akan berjalan lebih cepat jika ada pemecahan lapisan permukaan air (film air) yaitu gelombang dan arus. Tekanan parsial O2 adalah 0,21 atmosfir. Kelarutan udara di dalam air menunjukkan banyaknya gas yang dapat diikat oleh air.
5.1.2 Tekanan Parsial
Merupakan konsentrasi larutan gas yang seimbang di udara dan di air. Tekanan dari tiap komponen gas akan proporsional dengan konsentrasi campuran gas, sehingga total tekanan akan seimbang dengan semua komponen. Kelarutan O2 ± 2 kali Nitrogen dan tekanan parsial N2 adalah 4 kali Oksigen. Sedangkan kelarutan CO2 ± 30 kali lebih besar dari O2 dengan tekanan parsial ± 1/700 kali O2. Sungai yang berarus kuat tanpa polusi dan gelombang yang pecah di tepi pantai (laut, danau, dll) secara alami terus menerus mengalami aerasi sehingga selalu jenuh O2.
5.1.3 Fotosintesis
Hanya terjadi pada wilayah danau yang masih mendapat cahaya yaitu euphotic dan photic zone. Hasil samping dari proses fotosintesis adalah oksigen. Untuk fitoplankton dan tanaman yang hidup tenggelam didalam air oksigen hasil fotosintesis tersebut akan langsung masuk kedalam air. Tetapi untuk tanaman yang posisi daunnya berada diatas air, oksigen tersebut tidak dapat langsung masuk kedalam air.
Penetrasi cahaya mempengaruhi distribusi O2dan CO2 dalam air. Jika aktivitas fotosintesis tinggi, produksi O2 banyak, air akan mengalami kelarutan oksigen yang berlebihan sehingga oksigen menjadi gelembung-gelembung gas. Alga berfilamen akan memanfaatkan gelembung gas ini sebagai daya apung membentuk “Scum like”. Jika produksi ini sangat tinggi, akan terjadi pengaruh negatif di malam hari yaitu O2 mungkin berkurang (menurun).
Kelarutan oksigen dipengaruhi suhu. Air dingin mengandung oksigen terlarut lebih banyak daripada air panas. Pada masa air yang panas, danau atau sungai tidak terpolusi akan kehilangan sejumlah besar O2 dapat mencapai 50 % dibandingkan pada masa air yang dingin.
5.1.4 Respirasi
Konsentrasi O2 dan CO2 didalam air tergantung dari arah reaksi keseimbangan oksigen dan karbondioksida, ke kanan atau ke kiri. Tingkat respirasi juga tergantung pada suhu, jika suhu rendah maka proses respirasi juga berkurang.
CO2 + H2O < ::::::::>(CH2O) n + O2
n : selalu 3,6 atau 12 piruvat glucose atau sucrose
Hasil proses dekomposisi di dasar air juga akan menghasilakn gelembung gas (udara). Biasanya gas metan atau sulfur, tergantung mareri yang diuraikan. Konsentrasi gas terbentuk di dalam air tersebut, akan diseimbangkan dari bawah ke atas. Jika gas hasil dekomposisi bersifat aktif mengkikat oksigen, maka O2 dalam air akan sangat menurun bahkan mungkin menjadi tidak tersedia bagi organisme.
5.1.5 Potensial Redok (Eh)
Potensial Redok adalah Voltage yang dihasilkan dari 2 elektrode yaitu hidrogen dengan materi lain yang bereaksi. Pada pH netral 250C pada danau yang teroksigenasi dengan baik akan mempunyai nilai Eh ± + 500 mv (mili volt). Pada kondisi tersebut logam dan nutrien berada dalam thermodinamika yang stabil dan kebanyakan dalam bentuk teroksidasi. Conroh unsur yang teroksidasi adalah Sulfur dalam bentuk SO4= , Carbon dalam bentuk CO3- dan Fe dalam bentuk Fe3+. Nilai Eh di wilayah interfase sedimen dan air berpengaruh pada kecepatan kerja bakteri pengurai yang akan menguraikan bahan organik menjadi anorganik. Jika kadar oksidasi mencukupi maka materi anorganik hasil penguraian akan tersedia dalam bentuk yang teroksidasi, sehingga bahan kimia di perairan tersebut tidak mengganggu kehidupan organisme air karena kebituhan oksigen bagi organisme tidak terganggu oleh pengambilan oksigen dari unsur kimia. Contoh nilai Eh di perairan sebesar :
1. Eh + 450 s/d + 300 mv akan banyak ditemukan amonia
2. Eh + 300 s/d + 200 mv banyak di temukan Fe2+
Jika oksigen ditambah sampai Eh naik kembali menjadi + 500 mv, reaksi dapat terjadi lebih banyak dan air dalam kondisi teroksigenasi. Jadi rendahnya oksigen dalam sedimen juga menghambat pelepasan PO4-3 ke dalam air karena P sebagai sumber nutrien.
5.2 KARBONDIOKSIDA (CO2)
Merupakan gas yang sangat diperlukan dalam proses fotosintesis, di udara kadarnya sangat sedikit hanya ± 0,033 % tetapi di dalam air jumlahnya melimpah yaitu dapat mencapai 12 mg/l. Sumber CO2 dalam air adalah difusi dari udara, proses dekomposisi bahan organik, air hujan dan air bawah tanah maupun hasil respirasi organisme yang ada didalam air. Karbondioksida didalam air :
- Merupakan hasil dari respirasi tanamanan dan hewan
- Bagian penting dari fotosintesis
- Komponen minor di udara, tetapi melimpah dalam air
- Kelarutan karbondioksida adalah 200 kali dari O2
Jika CO2 terlarut dalam air akan menjadi asam karbonat (H2CO3). Kemudian terdisosiasi menjadi beberapa fraksi seperti ion bikarbonat (HCO3- ) dan ion karbonat (CO32-) tergantung pH air. Pada pH 6-8, HCO3- akan melimpahdan ion tersebut bersifat sebagai bufer didalam air. Jika kebutuhan CO2untuk fotosintesis meningkat, dan CO2 tidak mencukupi maka akan terjadi penguraian CaCO3 yang mengendap. Sebaliknya jika kadar CO2 didalam air cukup banyak dan tersedia ion penyanggah pH yang cukup, maka CO2 akan diubah menjadi ion CO3= dan jika bertemu dengan ion posifit seperti Ca+ atau Mg+2 akan menjadi garam karbonat dan diendapkan. Endapan ini sekaligus sebagai cadangan apabila kadar CO2 dalam air berkurang. Proses pengendapan ini terjadi khususnya pada perairan yang sadah.
Sifat-sifat gas CO2 adalah :
- Thermodinamikanya stabil dan tidak mudah teroksidasi
- Mudah terdifusi dari dan ke atmosfir
- Kelarutannya dalam air cukup tinggi
Karbondioksida dalam air dapat dijumpai dalam empat bentuk yaitu :
- CO2 gas yang bebas
- Asam karbonat H2CO3
- Bikarbonat HCO3-
- Karbonat CO32-
Perairan tawar yang dikelilingi batu kapur cenderung mengandung CO2 yang lebih tinggi karena kapur lebih lunak daripada batu beku. Batu kapur dan tanah kapur kaya akan karbonat dan bikarbonat. Air yang melalui batuan tersebut akan cenderung mempunyai pH tinggi (lebih besar dari 7) sehingga kadar CO2 bebas akan menjadi rendah.
5.2.1 Sumber CO2
- Atmosfer di udara ± 0,0 di air 0 meter dpl 1,1 mg/l
Tekanan parsial CO2 = 0,00033 atm
Kelarutan dalam air ± 200 kali O2
Danau dengan elevasi tinggi mengandung gas terlarut per unit volume lebih besar. Jadi ketinggian tempat menyebabkan konsentrasi gas terlarut lebih besar.
- Respirasi (hewan dan tumbuhan air)
Kadar CO2 akan menurun jika ada fotosintesis tetapi di dalam air ada pengendali yaitu sistem buffer CO32- dan HCO3-.
Proses Fotosintesis puncaknya terjadi pada siang hari dan menurun pada sore hari, karena tergantung pada tersedianya cahaya.
Sebagian besar tanaman menggunakan CO2 untuk fotosintesis, didapat dari udara atau penguraian HCO3- dan CO32-. Tetapi ada juga tanaman yang menggunakan HCO3- sebagai sumber CO2 setelah diubah dengan enzim karbonik anhidrase.
5.2.2 pH
Sebagian besar danau ber-pH 6-9. Danau sadah (soda lake) ber-pH 11,5. Danau asam dapat disebabkan karena hujan asam akibat populasi industri sehingga kapasistas buffer menghilang. Danau di padang pasir Afrika Tengah (Danau Utah) = air yang masuk lebih kecil dari jumlah air yang keluar, akibatnya menjadi danau yang alkali, sehingga variasi tanaman dan hewan juga rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar