Minggu, 08 Januari 2012

Zoo Plankton

Zooplankton
Zooplankton disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung atau melayang dalam laut. Kemampuan berenangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan kemana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya ia sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik. Zooplankton sebagai primery consumer akan terdapat dalam perairan jika phytoplankton yang berfungsi sebagai primary produser telah menghuni perairan tersebut, karena zooplankton untuk melangsungkan kehidupannya memanfaatkan fitoplankton sebagai maknannya.
Zooplankton seperti halnya organisme lain hanya dapat hidup dan berkembang dengan baik pada kondisi perairan yang  sesuai seperti perairan laut, sungai dan waduk. Plankton hewani (zooplankton), kelimpahan marga Copepoda (misalnya: Calanus sp., Eucalanus sp.), dan jenis-jenis lain dari marga Rotatoria serta Chaetognata dijadikan patokan untuk menilai produktivitas perairan mengingat kelompok zooplankton tersebut mampu berperan dalam penyediaan energi bagi perikanan. Peranan lain dari zooplankton adalah dapat mempengaruhi daya tahan tubuh beberapa hewan laut besar seperti zooplankton jenis Euphasia superba (marga Euphasida) yang dilaporkan mengandung substansi mirip antibiotik bakteri Gram Positif (+) yang merupakan menu utama bagi burung-burung pinguin yang hidup di kutub selatan (Antartika) sehingga pinguin terhindar dari kemungkinan infeksi bakteri Gram (+).
Ukurannya yang paling umum berkisar 0.2 - 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur - ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula ynag melakukan migrasi dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar laut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa larva . Ketika berubah dewasa barulah sifat hidupnya berubah sebagai nekton atau bentos.
Berdasarkan kelompok hidupnya zooplankton dibagi menjadi dua yaitu:
·         Holoplankton
·         Meroplankton

Holoplankton
            Kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva, hingga dewasa. Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya : kokepod, amfipod.
Meroplankton
Plankton dari golongan ini menjadi kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nekton, yakni hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat didasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton sering pula disebut sebagai plankton sementara.
Pada umumnya ikan menjalai hidupnya sebagai plankton ketika masih dalam tahap telur dan larva kemudian menjadi nekton sstelah dapat berenang bebas. Kerang dan karang adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plankton pada tahap telur hingga larva, yang selanjutnya akan menjalani hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau manancap didasar laut.
Meroplankton ini sangat banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dari bentuk dewasanya. Larva crustacea seperti udang dan kepiting mempunyai perkembangan larva yang bertingkat – tingkat dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan upaya buidaya udang, crustacea, mollusca, dan ikan.
            Zooplankton tidak dapat memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik, oleh karena itu mereka harus mendapat tambahan-tambahan organik dari makanannya. Hal ini dapat mereka peroleh baik secara langsung ataupun tidak langsung dari tumbuh-tumbuhan. Zooplankton yang bersifat herbivora akan memakan fitoplankton secara langsung, sedangkan golongan yang karnivora memanfaatkan yang tidak langsung dengan memakan golongan herbivora atau karnivora yang lain.
            Sebagian besar zooplanktn adalah organisme multiseluler kecil. Mereka memakan fitoplankton dan partikel organik lain tersuspensi dan mereka umumnya memiliki adaptasi yang menyebabkan pergerakan air dan makanan mereka dari penyaringan air. Pengaruh kecepatan arus terhadap zooplankton jauh lebih kuat dibandingkan pada fitoplankton. Oleh karena itu umumnya zooplankton banyak ditemukan pada perairan yang mempunyai kecepatan arus yang rendah serta kekeruhan air yang sedikit. Di samping itu temperatur yang relatif hangat mendukung keberadaan fitoplankton. Di laut terbuka banyak zooplankton yang dapat melakukan gerakan turun naik secara berkala atau dikenal dengan migrasi vertikal. Pada malam hari zooplankton naik ke atas menuju permukaan sedangkan pada siang hari turun ke lapisan bawah. Penelitian yang pernah dilakukan di laut Banda membuktikan pula adanya kenyataan itu. Pada siang hari zooplankton menghindari sinar surya yang terlampau kuat di permukaan dan karenanya mereka menyusup ke perairan yang lebih dalam, baru pada malam hari mereka kembali ke atas. Sebagian besar zooplankton menggantungkan sumber nutrisinya pada materi organik, baik berupa fitoplankton maupun detritus. Berhubung bentuk dan ukuran tubuh yang bervariasi, maka terdapat berbagai tipe makan zooplankton dalam memanfaatkan materi organik tersebut (Victor, 2010).
Zooplankton yang pertama kali hidup adalah dari phyllum protozoa, mempunyai dinding sel chitin, kapur (CaCO3) dan silikat yangsukar hancur atau larut.
Zooplankton terbagi dalam 8 phylum (M. Shchlan, 1982)
Phyllum protozoa
Phyllum coelenterata
Phyllum ctenophora
Phyllum nematoda dan chaetognatha
Phyllum annelida
Phyllum arthropoda
Phyllum molusca
Phyllum echinodermata

1.       PHYLUM PROTOZOA
Terbagi menjadi 4 kelas :
a.       Ciliata
b.      Rhyzopoda
c.       Flagellata
d.      Sporozoa

A.      KLAS CILIATA
·         Sebagian hidup di air tawar, hanya beberapa golongan hidup di air laut, merupakan makanan ikan nilem
·         Disamping hidup sebagai plankton, juga sebagai peryphyton dan benthos
·         Berdasarkan letak ciliata dalam tubuh dapat digolongkan :
a.       Holotricha : diseluruh tubuh
b.      Peritricha : ditepi tubuh
Spesies Ciliata
1.       Paramecium sp.
·         Sebagai indikator perairan -> polysaproba (plankton yang makan sampah / banyak bahan organik)
·         Sebagai bahan makanan binatang-binatang kecil
·         Digunakan sebagai penelitian dasar-dasar genetika
·         Dapat berkembang biak dengan penambahan jerami dan air selokan
·         Bentuk inti bermacam-macam (rantai, ladam dll)
2.       Vorticella sp.
·         Sebagai indikator perairan, hidup didaerah polysaproba dan hidup kosmopolitan
·         Inti berbetuk rantai dan ladam
3.       Balantidium sp dan ichtyoptereus sp
·         Hidup endparasit pada usus vertebrata dan ectoparasit pada kulit ikan
4.       Microstoma sp.
·         Sebagai indikator perairan karena dapat hidup didaerah polysaproba
5.       Stentor sp dan coleps sp.
·         Hidup secara cosmopolitan

B.      KLAS RHYZOPODA
·         Hidup sebagai makanan ikan nilem, hidup di air tawar dan air laut
·         Rhyzopoda berarti bentuk kaki seperti akar tumbuh-tumbuhan yang tidak teratur
Terdiri dari 4 ordo :
1.       Ordo amoebina
·         Spesies : amoebaproteus (sebagai plankton, hidup sebagai bentos, pheryphyton)
·         Dinding sel terdiri dari : thecamoeba : berdinding dari bahan-bahan sekelilingnya misalnya pasir halus, detritus yang keras, sisa dinding diatome dll
2.       Ordo heliozoa
·         Spesies : actinosphaerium sp
·         Hidup di air tawar dan laut
·         Berkembang biak dengan membelah diri, membentuk spora dan konjugate
·         Adalah protozoa yang bentuknya seperti matahari
3.       Ordo : foraminifera dan ordo: radiolaria
·         Hidup kosmopolitan di air laut
·         Dinding sel terdiri dari kapur (CaCO3), silikat dan khitin dan bila hidup didasar laut memakan detritus
·         Foraminifera tubuhnya terdiri dari pseudopodia yang dapat dikeluarkan secara radier, berfungsi untuk menangkap mangsa
·           Merupakan primery food bagi ikan
·           Genus : foraminifera yang terkenal sebagai tanah foraminifera yaitu:
a.         Globegerina
b.         Nummulites
c.         Orbulina

C.      KLAS FLAGELLATA
·           Plankton dari klas ini dapat digolongkan sebagai phytoplankton dan sebagian lain sebagai zooplankton karena adanya beberapa sifat yang terdapat pada plankton phyllum protozoa ini. Menyerupai hewan dan tumbuhan -> euglena viridis

D.      KLAS SPOROZOA
·           Klas ini merupakan satu-satunya klas dari phyllum protozoa yang tidak hidup sebagai plankton tapi sebagai parasit dalam tubuh ikan.
Misal : plasmodium sp. Dan myxobulus sp



2.       PHYLLUM COELENTERATA
Terbagi dalam 3 klas:
1.       Klas hidrozo hidup sebagai plankton (hydra sp)
2.       Klas anthozoa
3.       Kals hipozoa -> spesies yang penting dalam perikanan : obelia sp (ubur-ubur kecil) hidup di air tawar, sebagai makanan ikan selar dan ekor kuning

3.       PHYLLUM CTENOPHORA
·         Sebagian besar hidup di laut,  di tambak  dalam jumlah sedikit  sebagai bentos
·         Tubuh dapat bertaut pada substrat yang kasar
·         Warna transparan
·         Memiliki tentakel (sepaang/ beberapa pasang)
·         Tentakel pendek, tentakel berfungsi sebagai penggerak organ tubuh dan penangkap mangsa
·         Contoh: ordo rotatoria yang termasuk klas aschelminthes yang mempunyai ciri-ciri :
-         Merupakan zooplankton sejati yang hidup di air tawar yang banyak mengandung detritus (didanau, waduk, kolam)
-          Bergerak dengan berputar / rotari dengan bantuan cilia
-          Berkembang biak dengan partenogenesis yaitu telur menetas tanpa melalui pembuahan
-          Merupakan makanan bandeng ( spesies branchious sp)
-        Blomming spesies ordo ini terjadi bila perairan dipupuk kandang / pupuk hijau yang menguntungkan bagi perikanan karena spesies ini merupakan makanan bandeng dan tubuhnya  mudah dicerna oleh ikan

4.       PHYLLUM NEMATODA DAN CHAETOGNATHA
·        Hidup diantara peripito di air tawar
·        Khusus anguilla sp, merupakan plankton dari chaetognatha yang banyak terdapat dilaut dan merupakan makanan ikan
Spesies –spesies yang sering ditemukan dan merupakan makanan udang / ikan adalah:
1.       Branchionus sp
2.       Catypna sp
3.       Ceratella sp
4.       Rotifera sp
5.       Asplachna sp
6.       Filma sp
7.       Pedalion sp
8.       Polyarthra sp
9.       Monostyla sp

5.       PHYLLUM ANNELIDA
·           Zooplankton ini hidup sebagai meroplankton di laut. Yang hidup di darat adalah lintah atau hirudinea (parasit bagi ikan yang hidup di kolam)
·         Larva annelida :
1.       Trochopore (memakan nanoplankton dan detritus )
2.       Nereis sp (lur di tambak) -> dapat meracuni bandeng
3.       Cacing palolo (geodice viridis )-> dilaut sebagai meroplankton dan merupakan makanan ikan.

6.       PHYLLUM ARTHROPODA
Klas custacea
·          Dari phyllum arthropoda hanay klas ini yang hidup sebagai zooplankton
·          Merupakan makanan ikan air tawar dan air laut
·          Atas dasar embriologinya crustacea dibagi dalam 2 suklas yaitu udang-udangan tingkat rendah dan udang-udangan tingkat tinggi
Sub- Klas entomostraca= udang-udangan tingkat rendah
Terdiri dari :
1.       Ordo branchiopoda
2.       Ordo ostracoda
3.       Ordo copepoda
4.       Ordo cirripedia
Dan yang sebagai zooplankton adalah :
1.       Klas cladocera
2.       Klas ostracoda
3.       Klas copepoda
Sub- Klas malacostraca= udang-udangan tingkat tinggi
1.         Merupakan meroplankton yang terdiri dari : nauplius, zoea, mysis dan juvenil
2.         Merupakan macroplankton adalah : ordo mysidaceace, ordo buphansiae
3.         Larva dari sus-klas ini merupana primary food dalam food chain system, karena disukai oleh ikan
Zooplankton dari klas crustacea :
1.         Ordo : cladocera -> merupakan makanan ikan, berkaki berinsang (contoh: jenis yang sering dijumpai adalah moina, cydurus, besmina, cariodaphnia)
2.         Ordo : anostraca -> merupakan makanan larva udang khususnya uadang dari jenis penaiedae (contoh artemia sp)
3.         Ordo : chonchostraca -> merupakan makanan ikan lele. Ordo ini disebut : clam shrimp
4.         Ordo : ostracoda -> disebut : seed shrimp, karena hanya merayap di substrat (contoh : giganto cypris) hidup sebagian besar di air tawar / kolam diantaranya : peryphyton, terbenam dalam detritus dan benthos
5.         Ordo : cirripedia -> sebagai meroplankton dan umumnya bersifat parasit (balanus sp, secullina sp)
6.         Ordo : copepoda -> merupakan zooplankton sejatidi air tawar dan di air laut. Merupakan primery food bagi ikan tetapi ada juga yang parasit pada ikan, misalnya argulus sp, lerneae sp, ergasilus sp. Yang hidup sebagai plankton adalah sub ordo : calanoideae, cycloipoideae, centropagidae
a). Sub ordo : calanoidea
·           Dapat dilihat dengan mata
·           Merupakan makanan ikan kembung (rastrelliger sp) ikan selar (caranx-caranx) dan ikan ekor kuning (caesio erythrogaster)
b). Sub ordo : cyclopoidea
·           Memegang peranan penting dalam air tawar
·                      Misalnya : cyclops sp -> bersifat sebagai inang perantara dari cestoda (phyllum plathyhelmintes) dimana dalam tubuh cyclops sp terdapat plerocercoid stadium larva, dan pada stadium dewasa aka menyerang manusia
·         Terdapat disegala macam perairan / cosmopolitan
·         Bila keadaan perairan tercemar maka spesies ini tahan paling lama dibanding spesies yang lainnya.

7.         PHYLLUM MOLLUSCA
Terdiri dari kelas : gastropoda, pelecypoda dan cephalopoda
Klas gastropoda yang hidup sebagai plankton adalah ordo: streptoneura yang merupakan makanan ikan dari ordo ophistobranchia. Contoh spesies yang terkenal adalah: atlanta sp, heteropoda sp, limacina sp, cliona sp.
Dari famili unionidae (misal glocodiasp) merupakan parasit temporari pada insang ikan reptilia dan amphibia. Sedang hyriopsis sp dipakai sebagai pembuatan mutiara yang berwarna pink

8.       PHYLLUM ECHINODERMATA
Hanya larva dari beberapa ordo yang bersifat meroplankton yaitu : bipinaria sp, branchiolarva sp, dan  auricularia sp. Bila meninggalkan fase meroplankton hidup didasar perairan sebagai bentos.

Distribusi Zooplankton
Penyebaran fitoplankton lebih merata dibandingkan dengan penyebaran zooplankton. Zooplankton beruaya ke arah mendatar dan tegak mengikuti kelompok fitoplankton dan jika sudah mencapai tingkat kepedatan tertentu perkembangan zooplankton akan berkurang sedangkan fitoplankton bertambah (Nybakken, 1992 dalam Mujib 2009).
Zooplankton melakukan migrasi secara vertikal. Migrasi vertikal ialah migrasi harian yang dilakukan oleh organisme zooplankton tertentu ke arah dasar laut pada siang hari dan ke arah permukaan laut pada malam hari. Rangsangan utama yang mengakibatkan terjadinya migrasi vertikal harian pada zooplankton adalah cahaya. Cahaya mengakibatkan respon negatif bagi para migran, mereka bergerak menjauhi permukaan laut bila intensitas cahaya di permukaan meningkat. Sebaliknya mereka akan bergerak ke arah permukaan laut bila intensitas cahaya di permukaan menurun (Prasad, 1956 dalam Mujib 2009).
Pola yang umum tampak adalah bahwa zooplankton terdapat di dekat permukaan laut pada malam hari, sedangkan menjelang dini hari dan datangnya cahaya mereka bergerak lebih ke dalam. Dengan meningkatnya intensitas cahaya sepanjang pagi hari, zooplankton bergerak lebih ke dalam menjauhi permukaan laut dan biasanya mempertahankan posisinya pada kedalaman dengan intensitas cahaya tertentu. Di tengah hari atau ketika intensitas cahaya matahari maksimal, zooplankton berada pada kedalaman paling jauh. Kemudian tatkala intensitas cahaya matahari sepanjang sore hari menurun, zooplankton mulai bergerak ke arah permukaan laut dan sampai di permukaan sesudah matahari terbenam dan masih tinggal di permukaan selama fajar belum tiba.
Menurut Nybakken, 1992 dalam Mujib, 2009, migrasi vertikal merupakan suatu fenomena universal yang dilakukan oleh zooplankton tertentu. Perangsang utama yaitu cahaya, namun perangsang ini dapat dimodifikasi oleh faktor lain seperti suhu. Beberapa alasan zooplankton melakukan migrasi vertikal ialah:
(1) Untuk menghindari pemangsaan oleh para predator yang mendeteksi mangsa secara visual;
(2) Untuk mengubah posisi dalam kolom air; dan
(3) Sebagai mekanisme untuk meningkatkan produksi dan menghemat energi.

Peranan Zooplankton
Dalam rantai makanan, fitoplankton dimakan oleh hewan herbivora yang merupakan konsumen pertama. Konsumen pertama ini pada umumnya berupa zooplankton yang kemudian dimangsa pula oleh oleh hewan karnivora yang lebih besar sebagai konsumen kedua. Demikianlah seterusnya rangkaian karnivora memangsa karnivora lain (Nontji, 1987 dalam Mujib, 2009).
Sebagai herbivora primer di ekosistem perairan, peranan zooplankton sangat penting artinya karena dapat mengontrol kelimpahan fitoplankton. Dengan demikian zooplankton berperan sebagai mata rantai antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil (Nybakken, 1992 dalam Mujib, 2009).
Struktur komunitas dan pola penyebaran zooplankton dapat dijadikan sebagai salah satu indikator biologi dalam menentukan perubahan kondisi perairan. Indeks Keanekaragaman
Indeks keanekaragaman atau “Diversity Index” diartikan sebagai suatu gambaran secara matematik yang melukiskan struktur informasi-informasi mengenai jumlah spesies suatu organisme. Indeks keanekaragaman akan mempermudah dalam menganalisis informasi-informasi mengenai jumlah individu dan jumlah spesies suatu organisme. Suatu cara yang paling sederhana untuk menyatakan indeks keanekaragaman yaitu dengan menentukan persentase komposisi dari spesies di dalam sampel. Semakin banyak spesies yang terdapat dalam suatu sampel, semakin besar keanekaragaman, meskipun harga ini juga sangat tergantung dari jumlah total individu masing-masing spesies (Kaswadji, 1976 dalam Mujib, 2009).







DAFTAR PUSTAKA

Bekshandal,2011,Perkembangbiakan Zooplankton. http://bekshandal.blogspot.com/2011/12/perkembangbiakan-zooplankton.html, Diakses 21 Desember 2011

Hayati , 2010, Zooplankton, http://biologisite-blog.blogspot.com/2010/03/zooplankton.html, Diakses 21 Desember 2011

Mujib. Saddam, 2009, zooplankton, http://wwwscienceletter07.blogspot.com/2009/12/zooplankton.html, Diakses Rabu, 21 Desember 2011.

Victor, Betzy, 2010, Penggunaan Indeks Hayati Untuk Mengevaluasi Kualitas       Suatu
Perairan http://victorvolvox.wordpress.com/ Diakses Rabu, 21 Desember 2011       pukul 19. 20 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar